Jumat, 10 Februari 2012

Presiden Aljazair Undang SBY

Terakhir adalah kunjungan Presiden Megawati Soekarno Putri ke Aljazair pada tahun 2002.

Presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika, kembali berharap agar Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, bisa mengunjungi negaranya. Kunjungan ini tidak hanya mempererat hubungan diplomatik, tetapi juga meningkatkan kerjasama ekonomi, bisnis, politik internasional dan budaya.

"Presiden Aljazair untuk kesekian kalinya menyampaikan harapan sekaligus undangannya kepada Presiden RI untuk berkunjung ke Aljazair. Karena sudah cukup lama tidak ada kunjungan Presiden RI sejak terakhir kali kunjungan Presiden Megawati Soekarno Putri pada tahun 2002," kata Duta Besar Indonesia untuk Aljazair, Ahmad Niam Salim, dalam keterangan tertulis dari KBRI Alger.   

Presiden Bouteflika juga mengucapkan penghargaannya  atas berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Indonesia dalam menjaga hubungan bilateral. Dia berharap hubungan yang sudah baik dan bersejarah ini tidak mudah goyah dan pecah karena miskomunikasi kecil sebagaimana isu Timor Timur dan Sahara Barat dahulu.

"Kepada saya, Presiden Bouteflika berharap agar dapat menjalankan tugasnya secara produktif dan benar-benar memanfaatkan kesempatan kerjasama yang diberikan oleh Aljazair. Beliau sangat mendukung ide kami untuk membangun sebuah mesjid membentuk sebuah business council Indonesia-Aljazair, dan peningkatan hubungan bisnis kedua negara di berbagai bidang," kata Dubes Niam.

Dia menambahkan, Presiden Aljazair juga sangat mengharapkan partisipasi aktif dari para pengusaha kedua negara dalam bidang bisnis agar target peningkatan hubungan ekonomi kedua negara meningkat secara signifikan. Untuk mewujudkan hal itu, kedua negara akan membentuk kemitraan strategis yang diawali dengan penyelenggaraan experts meeting Indonesia-Aljazair yang akan berlangsung pada tanggal 27-28 Februari 2012.

"Dalam acara itu, ada rencana penandatanganan sejumlah MoU kerjasama antara lain di bidang perbankan antara Bank Indonesia dengan Bank Aljazair, bidang perdagangan antara BPEN dengan Algex; dan bidang penanaman modal antara BKPM dengan badan penanaman modal Aljazair, ANDI," teran dia.

Menutup pembicaraan dengan Niam, Presiden Abdelaziz Bouteflika memberikan jaminan bahwa Aljazair siap membantu Indonesia dalam memenuhi keinginan kebutuhannya di berbagai bidang termasuk di bidang energi. Dalam kesempatan saat menerima Dubes Niam Salim tersebut, Presiden Bouteflika didampingi Menlu Mourad Medelci dan Staf Ahli Urusan Diplomatik, Abdelatif Rahal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar