Jumat, 10 Februari 2012

Belanda Luncurkan Unit Euthanasia Berjalan

Unit layanan pertama yang diluncurkan akan terdiri atas seorang dokter dan perawat.

Bulan Maret mendatang, Belanda akan meluncurkan unit layanan suntik mati (euthanasia) berjalan. Layanan ini baru akan dikirim jika ada kasus pasien yang ditolak euthanasia oleh dokter keluarga karena alasan etika.

Menurut Asosiasi Hak untuk Mati Belanda, unit pertama yang diluncurkan akan terdiri atas seorang dokter dan perawat. Dilansir Daily Mail,Jumat 10 Februari 2012, unit pertama yang diluncurkan di kota Den Haag ini, akan menyasar kasus pasien dengan gangguan kejiwaan atau dementia.
Termasuk, kasus di mana kebanyakan dokter ragu atau menolak melakukan euthanasia. Asosiasi ini juga sebelumnya mengklaim, 80 persen pasien dengan dementia atau gangguan kejiwaan tak tersentuh hukum euthanasia yang berlaku di Negeri Kincir itu.
Para pendukung euthanasia juga mengklaim, adanya unit ini akan membantu 1.000 orang di Belanda per tahunnya, untuk mengakhiri hidup mereka.

Menurut catatan resmi, 2.700 warga Belanda memilih untuk bunuh diri dengan bantuan, salah satunya dengan euthanasia. Namun, banyak yang menyebut hal ini seperti fenomena gunung es, jumlah sebenarnya jauh lebih banyak.

Kritik tentu bermunculan. Ikatan Dokter Belanda menentang peluncuran unit layanan ini, karena berpendapat layanan itu akan mengakhiri hidup banyak orang yang sebenarnya masih bisa diselamatkan.

"Ini tragedi, jika mengingat Belanda menolak mengimplementasikan hal serupa pada masa Perang Dunia II," kata Phyllis Bowman dari organisasi Hak untuk Hidup Inggris.

Unit euthanasia berjalan yang didukung pemerintah Belanda ini berusaha menyesuaikan dengan undang-undang tahun 2002 yang menjadikan Negeri Kincir sebagai negara pertama di dunia yang menyetujui euthanasia setelah Jerman pada era Nazi. UU ini menekankan bahwa seseorang baru boleh disuntik mati bila penderitaan mereka tidak tertahankan dan berlangsung lama.

"Pasien yang sesuai dengan kriteria tersebut, namun ditolak eksekusinya oleh dokter pantas dipertimbangkan," kata Menteri Kesehatan Belanda, Edith Schippers di parlemen pada akhir tahun lalu.

Di Belanda, euthanasia dijalankan dengan pemberian obat mati yang dosisnya sangat tinggi untuk membuat pasien koma. Lalu, dilanjutkan dengan pemberian obat untuk menghentikan detak jantung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar